Beragamnya varietas klengkeng yang saat ini banyak ditanam oleh masyarakat menghasilkan buah klengkeng yang juga beraneka ragam pula. Dimulai dari munculnya klengkeng dataran rendah yang fenomenal bernama pingpong dengan ukuran buah sebesar bola pingpong, hingga klengkeng terbaru berkulit buah warna putih dengan biji kecil dan diberi nama "white cross longan", lalu klengkeng temperate dari daerah sub tropis bernama itoh/edaw hingga varietas terbaru seperti kaisar, puangthong, moya dan "no name".
Umumnya kulit buah klengkeng berwarna cokelat atau cokelat kekuningan, namun saat ini beberapa varietas baru memunculkan ciri warna kulit buah yang berbeda, cenderung lebih muda dan dengan tampilan lebih cerah, bahkan mulai muncul varietas klengkeng dengan kulit buah berwarna putih yang nyaris berbeda sama sekali dengan warna kulit buah dari varietas-varietas sebelumnya, contohnya adalah varietas "hawae" yang merupakan singkatan dari "harum wangi enak", klengkeng silangan "white cross longan" sebagai mana yang telah disebutkan sebelumnya, satu jari sarawak, hingga satu jari daun runcing. Dari sisi marketing, perbedaan ini bisa jadi "selling point" sebagai ciri pembeda jika klengkeng-klengkeng varietas baru tersebut ingin dikebunkan dalam skala luas.
Umumnya kulit buah klengkeng berwarna cokelat atau cokelat kekuningan, namun saat ini beberapa varietas baru memunculkan ciri warna kulit buah yang berbeda, cenderung lebih muda dan dengan tampilan lebih cerah, bahkan mulai muncul varietas klengkeng dengan kulit buah berwarna putih yang nyaris berbeda sama sekali dengan warna kulit buah dari varietas-varietas sebelumnya, contohnya adalah varietas "hawae" yang merupakan singkatan dari "harum wangi enak", klengkeng silangan "white cross longan" sebagai mana yang telah disebutkan sebelumnya, satu jari sarawak, hingga satu jari daun runcing. Dari sisi marketing, perbedaan ini bisa jadi "selling point" sebagai ciri pembeda jika klengkeng-klengkeng varietas baru tersebut ingin dikebunkan dalam skala luas.
Dari sisi lain, khususnya kualitas daging buah (kadar kemanisan, kadar air daging buah, ukuran besar biji serta persentase daging buah yang bisa dikonsumsi), varietas-varietas baru juga memperlihatkan keragaman kualitas daging buah yang berbeda. Jika varietas pingpong mempunyai biji berukuran besar, maka beberapa varietas baru justru memiliki ukuran biji yang kecil, bahkan ada varietas yang ukuran bijinya hanya sebesar kacang hijau. Jika varietas Diamond River dikenal sebagai varietas berdaging buah becek karena kandungan air yang tinggi, maka beberapa varietas baru justru mempunyai buah dengan daging yang kesat dan kering.